PENDIDIKAN THAILAND
Kerajaan
Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di
sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi
Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut
terdiri dari Hamparan
Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai
Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya
yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.
Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat
daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk
dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting
di sebelah selatan selalu panas dan lembap. Kota-kota besar selain ibu kota Bangkok
termasuk Nakhon Ratchasima, Nakhon Sawan,
Chiang Mai,
dan Songkhla.
Sejarah Thailand
Kerajaan Thai (nama resmi bahasa Thai:
Ratcha Anachak Thai; atau Prathet Thai), yang lebih sering
disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi
Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja
di timur, Malaysia
dan Teluk Siam
di selatan, dan Myanmar
dan Laut Andaman
di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai,
namun juga dapat merujuk kepada suku Thai,
sehingga menyebabkan nama Siam
masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.
Asal mula Kerajaan Thai secara tradisional dikaitkan dengan
sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14
dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Kerajaan Thai
dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16
namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan
sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh
Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19
dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.
Sebuah
revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki
konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama
internasionalnya menjadi "Thailand" pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti
kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Kerajaan Thai bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Kerajaan Thai
menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun
Kerajaan Thai mulai bergerak ke arah demokrasi
sejak tahun 1980-an.
Kalender
Kerajaan Thai didasarkan pada Tahun
Buddha, yang lebih cepat 543 tahun
dibandingkan kalender
Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan
tahun 2543 dalam kalender Kerajaan Thai.
Pada
26 Desember
2004, pesisir barat Kerajaan Thaiditerjang tsunami
setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa
bumi Samudra Hindia 2004,
menewaskan 5.000 orang di Kerajaan Thai, dan setengahnya merupakan wisatawan.
Pada
awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang
mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan
oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun
dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah
negara ini untuk empat tahun berikutnya.
Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia
dari tahun 1985 hingga 1995 -
rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang
Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor
keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama
dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS,
Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama.
Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial
Asia.
Kerajaan
Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang
meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi
dunia yang melunak pada tahun 2001,
namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan
Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan
10% pada tahun 2004 dan 2005.
Sektor
pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini
memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan
Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan
sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).
Politik
Thailand
Balai
Takhta Ananta Samakhom, gedung parlemen lama Kerajaan Thai, di Bangkok.
Sang raja mempunyai sedikit
kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang
jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan
besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah
dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen
dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.
Parlemen
Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha
yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha
Phuthaen Ratsadon ) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha)
yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti
selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam
tahun. Badan kehakiman
tertinggi adalah Mahkamah Agung (Sandika
), yang jaksanya dilantik oleh raja. Kerajaan Thai juga adalah anggota aktif
dalam ASEAN.
Demografi
Thailand
Populasi Kerajaan Thai didominasi etnis
Thai dan etnis
Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh
penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam
bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang
bukit.
Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai
adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen
dan Hindu. Bahasa Thai
merupakan bahasa nasional Kerajaan Thai, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.
Budaya
Thailand
Muay Thai,
sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di Kerajaan
Thai dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada
tahun 1990-an.
Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay
Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.
Ucapan
penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan
gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala
seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing
merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
Olahraga
Thailand
Ajang olahraga bergengsi di Asia tenggara Southeast Asian
Games 2007 diadakan di Nakhon Ratchasima, Kerajaan Thai dari 6 Desember
sampai 15 Desember
2007. Ini merupakan keenam kalinya, Kerajaan Thai menjadi tuan
rumah Southeast Asian
Games. Dan pada Southeast Asian
Games 2009 Kerajaan Thai memimpin klasemen di
posisi pertama.
0 comments:
Post a Comment