PERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA
A. Pengantar
Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat
rentan dengan berbagai masalah.
Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan
pada proses perkembangannya. Bila gangguan
tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya
yaitu fase perkembangan anak sekolah. Pada gilirannya, gangguan
tersebut dapat menghambat proses perkembangan anak yang optimal. Dengan
demikian, penting bagi para orang tua dan guru untuk memahami
permasalahan-permasalahan anak agar dapat
meminimalkan
kemunculan dan dampak permasalahan tersebut serta mampu memberikan upaya
bantuan yang tepat.
B.
Jenis-jenis Permasalahan Anak
Secara garis besar, masalah yang
dihadapi anak dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan keadaan fisik, psikis,
sosial, serta kesulitan belajar.
1. Fisik
Perkembangan aspek fisik terkait dengan
keutuhan dan kemampuan
fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakan-gerakan sesuai perkembangan usianya
serta kemampuan mengontrol pembuanga.
Anak yang mengalami hambatan dalam hal-hal tersebut dapat dikatakan mengalami
masalah secara fisik. Lebih lanjut permasalahan-permasalahan
fisik tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Gangguan fungsi pancaindera
b.
Cacat tubuh
c.
Kegemukan (obesitas)
d.
Gangguan gerak peniruan (stereotipik
e.
Kidal
f.
Gangguan Kesehatan (penyakit)
g.
Hiperaktif
h.
Neuropati
i.
Ngompol (enuresis)
j.
Buang air besar di sembarang tempat (encopresis)
k.
Gagap
l.
Gangguan perkembangan bahasa
2. Psikis
Permasalahan psikis anak terkait dengan
kemampuan psikologis yang
dimilikinya atau ke tidak mampuan mengekspresikan
dirinya dalam kondisi
yang tidak normal. Beberapa permasalahan psikis yang sering kali dialami anak adalah sebagai
berikut.
a.
Gangguan konsentrasi
b.
Inteligensi (baik tinggi maupun rendah)
c.
Berbohong
d.
Emosi(perasaan takut, cemas, marah, sedih, dan lain-lain)
3. Sosial
Perkembangan sosial anak berhubungan dengan
kemampuan anak
dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, atau lingkungan pergaulan yang
lebih luas. Dengan demikian, permasalahan anak dalam bidang sosial juga berkaitan
dengan pergaulan atau hubungan
sosial, yang meliputi perilaku-perilaku sebagai berikut.
a.
Tingkah laku agresif
b.
Daya suai kurang
c.
Pemalu
d.
Anak manja
e.
Negativisme
f.
Perilaku berkuasa
g.
Perilaku merusak
4. Kesulitan
Belajar
Kesulitan belajar pada anak dapat dimaknai
sebagai ke tidak mampuan anak dalam mencapai
taraf hasil belajar yang sudah ditentukan
dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam program
kegiatan
belajar, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Beberapa indicator dan jenis
kesulitan belajar yang mungkin dialami anak adalah sebagai berikut.
a.
Lower level
b.
Underachiever
c.
Slow learner
C. Faktor Penyebab Permasalahan Anak
Terdapat beberapa faktor penyebab
permasalahan pada anak, baik yang
bersifat intrinsik (berasal dari diri anak sendiri) maupun ekstrinsik(berasal
dari luar diri anak). Secara umum, faktor-faktor tersebut adalah:
1.
pembawaan, yakni anak dengan semua keadaan yang ada pada
dirinya;
2.
lingkungan keluarga, mencakup pola asuh orang tua, keadaan sosial
ekonomi
keluarga, dan lain-lain;
3.
lingkungan sekolah, meliputi cara mengajar guru, proses belajar
mengajar,
alat bantu, kurikulum, dan lain-lain);
4.
masyarakat, mencakup pergaulan, norma, adat istiadat, dan lain-lain.
D. Cara
Mengidentifikasi Permasalahan Anak
Mengidentifikasi permasalahan anak diartikan
sebagai upaya menemukan
gejala-gejala yang tampak pada penampilan dan perilaku anak dalam memperkirakan
penyebab masalah hingga bentuk bantuan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berbagai cara dapat
dilakukan orang tua dan guru untuk mengetahui
apakah anak mengalami permasalahan atau tidak. Cara-cara tersebut secara umum dibagi
dua, yakni melalui tes dan non tes.
1. Tes
Tes merupakan salah satu alat bantu yang
dapat dipergunakan untuk
mengidentifikasi permasalahan anak yang bersifat standar/baku. Bentuk tes ini dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan atau tugas –tugas yang harus dijawab atau dikerjakan anak
serta dibatasi oleh waktu. Diantara beragam jenis tes yang banyak dipergunakan,
di antaranya adalah:
a.
tes bakat
b.
inteligensi
c.
prestasi
d.
diagnostik
e.
dan lain-lain.
2. Non-tes
Teknik non tes biasanya dipergunakan untuk
mengidentifikasi permasalahan
anak dengan cara mengamati penampilan serta perilaku anak dalam aktivitas
kesehariannya sehingga cenderung lebih fleksibel bila dibandingkan dengan
teknik tes. Di samping itu, dipergunakan pula kumpulan hasil karya dan
pekerjaan anak selama periode waktu tertentu. Beberapa macam teknik
non-tes yang populer, di antaranya adalah:
a.
observasi
b.
wawancara
c.
angket;
d.
portofolio
e.
catatan anekdot
f.
daftar cek
g.
skala penilaian
h.
sosiometri
i.
angket
j.
tugas kelompok
k.
dan lain-lain.
E.
Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah
1. Langkah-langkah Penanganan masalah
Penanganan masalah anak dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Identifikasi kasus, yakni upaya untuk menandai
subjek (anak) yang
diperkirakan
mengalami masalah.
b. Identifikasi masalah, yakni upaya mengetahui
inti permasalahan yang
dihadapi
anak.
c. Diagnosis, merupakan langkah untuk
mengidentifikasi karakteristik
serta
faktor penyebab masalah yang dialami anak.
d. Prognosis, merupakan langkah untuk merumuskan
alternatif upaya
bantuan
sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dialami.
e. Treatment, merupakan upaya pemberian bantuan
itu sendiri.
f. Tindak
lanjut, dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya
pemberian
bantuan yang telah dilakukan serta kemungkinan penggunaan langkah-langkah
berikutnya.
2. Teknik Penanganan Masalah
Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik
yang efektif untukmenangani permasalahan anak yang berbeda-beda. Penggunaan
suatu teknik
akan bergantung kepada karakteristik anak, jenis permasalahan,kemampuan serta
keterampilan pemberi bantuan, serta faktor feasibilitasnya.
Di
antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk membantu menangani
permasalahan anak adalah sebagai berikut.
a.
Latihan
b.
Permainan
c.
Saran dan nasihat
d.
Pengkondisian (conditioning)
e.
Model dan peniruan (modeling and imitation)
f.
Konseling
F. Syarat
Menangani Permasalahan Anak
Orang tua dan guru merupakan model bagi
anak. Untuk dapatmembantu menangani permasalahan anak dengan tepat, orang tua
danguru diharapkan memiliki beberapa karakteristik sebagai persyaratannya.Beberapa karakteristikdi bawah ini
setidaknya dapat membantu mempermudah
orang tua dan guru dalam menangani permasalahan yangdihadapi anak.
1.
Kesabaran
2.
Penuh kasih sayang
3.
Penuh perhatian
4.
Ramah
5.
Toleransi terhadap anak
6.
Empati
7.
Penuh kehangatan
8.
Menerima anak apa adanya
9.
Adil
10.
Dapat memahami perasaan anak
11.
Pemaaf terhadap anak
12.
Menghargai anak
13.
Memberi kebebasan terhadap anak
14.
Menciptakan hubungan yang akrab dengan anak
0 comments:
Post a Comment